Apr 17, 2011

resume part "kelompok 3" : perilaku produsen





well like usually the intermezzo, jeng jeng...
yups.. this is it the resume of 3rd group of my class.. they've presented about "production habbit"..
hehehe..sorry if my english is so bad..




Teori produksi adalah teori yang menjelaskan keseinambungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor produksi dan hasil penjualannya.setiap produsen pasti mempunyai prinsip menacri modal yg sekecil-kecilnya dan mendapatkan keuntungan/laba ynag sekecil-kecilnya.
  
Para produsen harus memahami penentu seperti :
- perilaku para konsumen.
- kebutuhan pasar 
-.minat konsumen.



jika produsen tidak dapat melihat dan memahami faktor tersebut maka dia bukanlah produsen yang baik.

Didalam teori ekonomi,proses produksi mempunyai landasan yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk.

Setiap produsen dalam menghasilkan atau menciptakan barang pasti memikirkan dan mengatur strategi agar biaya dan resiko yg ia dapati kecil. Contohnya biaya produksi dan tingkat kerugiannya. Dalam pemilihan bahan baku,material lainnya dan juga segala macam variabel yg diperlukan dalam proses produksi akan diperhitungkan agar pemasukkan lebih besar daripada pengeluaran.




contoh kasus :





semisal, seorang produsen tempe. mereka harus melihat pasar dimana tidak hanya dia yang menjual tempe di pasar itu. maka jumlah barang yang akan di buat dan di jual harus di pikirkan. semisal kebutuhan pasar adalam 10000 tempe/hari tak mungkin ia memproduksi tempe sebanyak 10000 juga. karna disana ada juga produsen tempe lain yang ikut brtarung di pasar. maka dari itu perlu dilihat juga para peminat dan jumlah yang kira kira tepat untuk di lempar ke pasar. karna jika terlalu banyak. barangnya takkan habis dan menyisakan kerugian. sementara bila terlalu sedikit kemungkinan pasar akan kekurangan dan dapat dimanfaatkan produsen lain. peluang juga tak melulu datang dari pasar. kerna terkadang terjadi pembelian secara besar besaran oleh seorang pembeli langsung pada produsen. para pembeli yang membeli banyak tersebut tentu saja tak menginginkan harga pasaran yang berlaku di pasar. mereka tentu meminta untuk harga di turunkan karna membeli banyak. semisal harga tempe di pasar Rp: 750/item. maka pembeli tersebut akan meminta harganya menjadi Rp: 500/item. maka produsen di tuntut untuk jeli mengkalkulasikan harga. semisal ternyata harga sebenarnya Rp: 400/item. tentu dengan Rp: 500/item produsen tetap mendapat untung. karna itu produsen harus jeli jangan sampai kehilangan pasar.

No comments:

Post a Comment